Ketika
itu Tanggal 16 Juni 2017, harinya Jumat jam
06.00 wib, seperti biasa saya sudah tiba di sekolah. Memang kebiasaan rutin
saya semenjak menjadi pegawai negeri dengan profesi guru, termasuk ketiga tugas
di SMP Negeri 1 Maospati, selalu memegang teguh disiplin dalam bekerja. Jam
06.00 pagi saya telah tiba disekolah biasanya paling pagi, seingatku hanya ada
satu orang yang kebiasaannya datang lebih pagi dari saya di SMPN 1 Maospati
yaitu almarhum Bapak Sudarman Hariyanto, kecuali itu pak bon dan pesuruh, yang
memang sudah kewajiban mereka untuk datang pagi-pagi, karena harus
bersih-bersih lingkungan sekolah sebelum guru dan siswa datang. Seperti yang
saya sampaikan diawal hari itu pagi-pagi saya sudah berada di ruang kerjaku,
menata berkas-berkas tugas rutinku dan juga buku-buku serta perangkat untuk
mengajarku, suasana masih hening maklum kebiasaan teman-teman kerjaku rata-rata
paling pagi sampai di sekolah jam 06.30 kecuali beberapa orang yang saya
ceritakan di atas. Hingga akhirnya satu-persatu teman-teman datang di sekolah.
Tepat
pukul 06.45 Ibu Suci Natulina staf tata usaha SMPN 1 Maospati datang ke
ruanganku menyampaikan informasi kalau ada telepon dari Staf Dinas Pendidikan Kepemudaan
dan Olah Raga Kabupaten Magetan yang mengatakan kalau aku dipanggil Bapak
Kepala Disdikpora Bapak Djoko Santosa, supaya pagi ini juga saya menghadap
beliau. Perasaan takut, bertanya-tanya, berkecamuk dalam hati, ada apa ya kok
tidak seperti biasanya Pak Djoko memanggil saya, padahal sayapun belum begitu
kenal dengan beliau. Tak terlalu lama Pak Yit panggilan akrab Pak Suyitno
kepala sekolahku saat itu datang, dan langsung menghampiriku yang intinya sama,
memberitahuku untuk segera menghadap Pak Djoko. Pak Yit berpesan segera
berangkat, barangkali ada informasi yang penting yang mau disampaikan, “seragamnya
yang rapi dan yang sopan nanti kalau menghadap”, begitu pesan beliau.
Akhirnya
saya siap-siap berangkat, tugas ngajar hari itu terpaksa saya titipkan temanku
Bu Endang Irianti yang biasanya langgananku untuk titip tugas kalau aku ada
acara di luar. Tak sadar ketika aku mau berangkat lihat baju batikku eh
ternyata atribut yang ada hanya papan nama saja, makanya akupun harus lari ke
tempatnya Pak Dono penjaga sekolah ini untuk pinjam karnal dan tanda lencana
korpri. Meski karnalnya foto dan nama Pak Dono aku pikir ndak apalah kan kecil
tulisannya pasti ndak terlihat, yang
penting papan nama di dada sudah namaku sendiri. Setelah dirasa semuanya cukup
lengkap dengan mengendarai kendaraan Honda Supra X 125 keluaran tahun 2012 yang
aku miliki akhirnya aku berangkat menuju Magetan. sekali lagi sepanjang
perjalanan aku hanya berpikir dan menerka-nerka ada apa ya kok Pak Djoko
memanggil saya, bingung bercampur penasaran memenuhi rongga dadaku. Sampai-sampai
tak terasa sepedaku spedometernya menunjukkan angka 80 artinya kecepatan
sepdeda yang kunaiki 80 km/jam yang tak lazim aku lakukan, karena bisasanya aku
kalau naik sepeda rata-rata memacu dengan kecepatan 60 km/jam.
Tepat
pukul 07.45 wib tibalah saya di kantor Disdikpora Kabupaten Magetan, setelah
memarkir sepeda motorku dan melepas jaket serta helmku saya langsung menuju
ruang tata usaha menemui Bu Titik yang menyampaikan pesan telpon tadi. Bu Titik
menyambutku dan menyampaikan kalau saya sudah ditunggu Pak Djoko dari tadi,
tanpa basa-basi Bu Titik mempersilahkanku masuk keruangan Pak Djoko, sambil
mengucap salam aku masuk ke ruangan Pak Djoko, beliau memandangiku seakan ada
sesuatu yang mau disampaikan, “ Lho kok belum pakai seragam, tadi saya sudah
sampaikan Pak Suyitno apa belum disampaikan?”, tanya beliau kepadaku. Saya
menjawab, “ seragam apa ya Pak Djoko kok aku belum diberi tahu sama Pak Yit?’,
kalimat itu yang keluar dari bibirku. Akhirnya Pak Djoko memberitahuku kalau
hari ini saya harus segera ke Surya Graha untuk ikut gladi bersih sekaligus
pelantika kepala sekolah. Beliau menyodorkan selembar kertas dan berkata,’udah
ngoborlnya kapan-kapan saja, waktunya sudah mepet segera ke Suryagraha untuk
memenuhi undangan jam 08.00, dan segera ganti seragam PKJ (waktu itu saya tidak
tahu apa itu Pakaian PKJ)”. Akhirnya saya pamitan dan keluar dari ruangan
beliau dengan membawa sejuta galau dan perasaan grogi bercampur baur jadi satu.
Setelah sampai di tempat parkir sepeda motorku saya lihat jam di tanganku,
bukan apa, memastikan pukul berapa sekarang, kalau diundang jam 08.00 wib. Dan
benar saja ternyata jarum jam telah menunjukkan jam 08.05 menit. Aku beranikan
diri membuka undangan yang disampaikan Pak Djoko kira-kira isinya apa dan jam
berapa undangannya. Ternyata benar saja tertulis di undangan hari Jumat, 16
Juni jam 08.00 tempat suryagraha, acara gladi bersih pelantikan pejabat eselon,
seragam PKJ. Dengan perasaan gugup aku browsing di google saya ketik seragam
PKJ, eh namanya juga kepo ternyata PKJ singkatan dari Pakaian Khas Jawa Timur.
Dengan
perasaan bingung aku berpikir dalam hati, kalau aku harus pulang kerumah yang
jaraknya sekitar 25 km, jelas waktuku habis diperjalanan, akhirnya aku putuskan
keliling Magetan untuk mencari Pakaian PKJ
atau Jas pinjaman untuk acara tersebut. Aku meluncur dari Disdikpora menyusuri
alun-alun ke utara, Jalan Bali, Jalan Sumatara sambil tengok kanan-kiri mencari
tempat rias pengantin atau salon yang biasa menyewakan baju Jas, ternyata susah
juga , sampai akhirnya putar-putar tiba di daerah Selosari, utara Jalan Sawo
pusatnya sepatu dan sandal kulit itu kurang lebih jaraknya 50 m, di barat jalan
ada salon dan rias pengantin yang namanya lupa aku, aku berhenti di situ dan
memarkir kendaraan terus masuk dan
bertanya pada siempunya salon, apakah menyewakan pakaian jas manten, eh
syukur alhamdulillah dijawab kalau ada dan dikeluarkan satu suruh mencoba eh
ternyata pas juga. Akhirnya saya pastikan menyewanya satu dan saya tanya berapa
sewanya, dijawab lima puluh ribu. Saat itu jam 08.35 langsung saja saya
keluarkan uang lembaran lima puluh ribu satu lembar dan saya berikan pada yang
punya salon. Akhirnya jas langsung saya pakai dan baju batik saya masukkan tas
saya naik lagi lagi sepeda motor menuju selatan sampai perempatan lampu merah Selosari
belok ke timur ke arah alun alun, sampai lampu merah barat alun-alun belok
keselatan menuju suryagraha, sepeda saya parkir di depan gedung korpri lalu
dengan jalan sedikit tergesa gesa aku menuju ke Surya Graha, sambil melihar jam
tangan ternyata jam telah menunjukkan pukul 08.45 wib. Dari kejauhan ternyata
sudah berkumpul ratusan PNS yang semuanya memakai stelan Jas dan PKJ, mendapat
pengarahan dan bimbingan untuk gladi bersih pelantikan pejabat eselon. Sampai
di depan tangga Surya Graha saya ditanya Ibu-Ibu panitia sepertinya, “sudah
ngisi absen belum Bapak?”, saya jawab, “belum”. Akhirnya saya dipersilahkan
untuk mengisi absen, sambil ditanya, “eselon berapa Bapak?”. Saya jawab tidak
tahu, akhirnya ditanya lagi, “bapak dari apa?’, “guru”, jawabku. Akhirnya Ibu
itu menyodorkan blangko absen yang di atasnya tertulis daftar hadir pejabat
eselon ivb. Baru tahu ternyata aku masuk eselon ivb. Ibu itu mempersilahkan aku
untuk bergabung dengan para undangan yang telah dahulu di Pendapa Surya Graha. Saya
tengok kiri-kanan tidak ada yang kenal, rasanya seperti orang tersesat di tengan
kerumunan orang asing, bisanya hanya tolah-toleh
dan sesekali macak tampang ramah, tersenyum
kalau ada yang melihat dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan kalau ada
yang kebetulan didekat saya, biar tidak terkesan sombong. Kurang lebih setengah
jam berdiri di situ akhirnya pembawa acara mempersilahkan istirahat 15 menit
sambil nunggu kehadiran Bapak Bupati. Saat dduduk-duduk itulah baru ketemu satu
orang yang saya kenal, beliau adalah Pak Yussy Krisnawan yang saat itu menjabad
Kabid Dikdas. Belakangan selah tahu beliau ternyata dilantik sebagai Sekretaris
Disdikpora yang waktunya bersamaan dengan pelantikan saya. Akhirnya beliau
ngajak foto bersama-sama dan foto secara bergantian, dan pas foto-foto itu Pak
Hendri staf Bakesbangpollinmas kebetulan dulu pernah jadi atasan istriku saat
kerja di Kantor Kelurahan Kraton dan saat itu Pak Hendri menjabat Lurah di
sana, ikut-ikutan mengambil gambarku dan mengambil gambarnya pak Yussy.
Setelah
kurang lebih setengah jam istirahat pembawa acara menyampaiakan informasi
kepada seluruh hadirin untuk segera kembali berdiri menempati barisan seperti
semula dikarenakan Bapak Bupati siap hadir di tempat pelantikan. Dan benar saja
Bapak Bupati diikuti Forkompinda dan pejabat terkait memasuki arena penlantikan,
menempati tempat duduk yang telah disediakan. Pembawa acara memulai acara
dengan menyampaikan susunan acara demi acara termasuk doa, sambutan dan
lain-lain hingga acara pembacaan SK Bupati tentang pengangkatan pejabat di lingkungan
Pemda Magetan Tahun 2017. Ketika SK dibaca aku mendengarkan dengan seksama
karena aku tidak ingin informasi penting ini terlewatkan, termasuk saat nanti
dibacakan nama saya. Dan benar saja nama saya dibaca aku lupa no urut berapa
yang aku ingat hanya saat di baca nama : Seno tempat kerja lama guru SMPN 1 Maospati dan mendapat tugas baru sebagai
guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala SMPN 2 Sidorejo.
Saat
itu saya ndak bisa bayangkan dan seperti apa perasaan hati ini, sedih, bingung,
haru, trenyuh bercampur jadi satu dalam batinku. Amanah berat yang aku tanggung
nantinya, di tempat tugas baru yang benar-benar baru, yang aku belum tahu
seperti apa tempatnya, di mana letaknya, berapa jaraknya, bagaimana, dimana,
siapa......berbagai pertanyaan yang saat itu aku tidak tahu kepada siapa untuk
mendapatkan jawabannya. Akhirnya acara ditutup dengan pemberian ucapan selamat
dari Bapak Bupati, Wakil Bupati, Forkompinda, pejabat-pejabat lainnya, termasuk
antar sesama teman yang dilantik.
Selesai
acara saya langsung meluncur pulang, Jas masih saya pakai, dan saya tutupi dengan
jaketku serta pakai helm seperti biasa naik sepeda menuju rumahku. Kalau tidak
salah saat itu saya Jumatan di masjid Jiwan Kabupaten Madiun Jas saya
tanggalkan dan kembali baju batik yang tadi aku simpan di tas aku pakai lagi. Selesai
sholat Jumat saya meluncur ke rumah dan tidak mampir ke mana-mana.
Sesampai
di rumah, ternyata rumah masih sepi, dan tidak kaget memang istreriku biasanya
pulang kerja jam 16.00 dan ke-dua anakku pulangnya jam 15.30. setelah melepas
baju seragamku dan berganti baju kaos dan celana pendek di rumah aku
santai-santai tiduran sambil buka Hpku, kontan saja kagetnya bukan kepalang,
bagaimana tidak, panggilan tak terjawab tertulis 37 an, sms masuk tak terhitung
banyaknya, WA grup yang penuh kiriman ucapan selamat, eh mencoba lihat Facebook
ternyata banya pesan pribadi dan pesan status uapan selamat. Aku heran fotoku
tersebar diberbagai media sosial, ucapan selamat dari teman, sahabat dan
kerabatku, yang aku juga heran kok ya lengkap dengan Fotoku dengan pakaian Jas
saat di Surya Graha, siapa ini ya yang pertama kali dapat informasi adan foto itu.
Ya meski sebenarnya aku saat itu bingung dengan tugas baru itu, tapi sebagai
wujud apresiasi dan perhatian dari rekan dan kerabat aku coba dengan sabar dan
telaten membalas ucapan dari teman dan kerabat semuanya. Mungkin ini memang
sudah dikehendaki Yang Maha Kuasa. Wallahu a'lam, Alloh lebih tahu segalanya.
2 comments:
Alhamdulillah, selamat mas Seno
Apakah ada orang lain yang biasanya datang lebih pagi daripada penulis?
Regard Telkom University
Post a Comment